TUGAS KELOMPOK
(
PERDARAHAN )
ERNAWATI
( 10 3145 105 046 )
SI. KEPERAWATAN STIKES MEGA REZKI
MAKASSAR
2011 - 2012
PEMBAHASAN
PERDARAHAN
Perdarahan adalah keluarnya darah
dari sistem kardiovaskuler, disertai penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh
atau disertai keluarnya darah dari tubuh. Untuk menyatakan berbagai keadaan
pendarahan digunakan istilah-istilah deskriptif khusus. Penimbunan darah pada
jaringan disebut hematoma. Jika darah masuk ke dalam berbagai ruang dalam
tubuh, maka dinamakan menurut ruangannya.
Misalnya : hemoperikardium,
hemotoraks, hemoperitoneum, hematosalping.
Penyebab perdarahan yang paling sering dijumpai adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah yang memungkinkan darah keluar, dan hal ini sering disebabkan oleh trauma eksternal contohnya cedara yang disertai memar. Dinding pembuluh bisa pecah akibat penyakit maupun trauma. Penyebab lainnya adalah adanya gangguan faktor pembekuan darah. Selain itu bercak perdarahan yang lebih besar disebut ekimosis dan keadaan yang tandai dengan bercak – bercak perdarahan yang tersebar luas disebut purpura.
Penyebab perdarahan yang paling sering dijumpai adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah yang memungkinkan darah keluar, dan hal ini sering disebabkan oleh trauma eksternal contohnya cedara yang disertai memar. Dinding pembuluh bisa pecah akibat penyakit maupun trauma. Penyebab lainnya adalah adanya gangguan faktor pembekuan darah. Selain itu bercak perdarahan yang lebih besar disebut ekimosis dan keadaan yang tandai dengan bercak – bercak perdarahan yang tersebar luas disebut purpura.
Hemorhagi
dapat terjadi pada kapiler, vena, arteri, atau jantung. Hemorhagi dapat terjadi
karena darah keluar dari susunan kardiovaskuler atau karena diapedesis (artinya
eritrosit keluar dari pembuluh darah yang tampak utuh).
1. Tempat
terjadinya perdaraha.
·
Kulit, dapat berupa :
- Petechiae,
yaitu perdarahan kecil-kecil bidawah kulit yang terjadi secara spontan,biasanya
pada kapiler-kapiler.
·
Echymosis, yaitu perdarahan yang lebih
besar dari petechiae, yang terjadi secara Spontan.
·
Purpura, yaitu perdarahan yang berbentuk
bercak, basarnya bercak antara petechiae dan echymosis.
- Mukosa
- Serosa
- Selaput
rongga sendi
2. Perdarahan
mempunyai nama tersendiri tergantung lokasi
a. Hematoma,
yaitu penimbunan darah setempat, diluar pembuluh darah, biasanya telah membeku,
sering menonjol seperti suatu tumor pada suatu jaringan.
b. Apopleksi,
yaitu penimbunan darah yang dihubungkan dengan perdarahan otak.
c. Hemoptysis,
yaitu perdarahan pada paru-paru atau salurannya kemudian dibatukkan keluar.
d. Hematemesis,
yaitu keluarnya darah dari saluran pencernaan melalui muntah (muntah darah).
e. Melena,
yaitu keluarnya darah dari saluran pencernaan melalui anus sehingga feces
berwarna hitam
3. Etiologi
perdarahan
a. Kerusakan
pembuluh darah
b. Trauma
c. Proses
patoloogik
d. Penyakit
yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah.
e. Kelainan
pembuluh darah.
4. Perdarahan
dapat bersifat local atau sistemik
a. Perddarahan
local
Tergantung
lokasi perdarahan, bila lokasinya tidak vital maka tidak tampak gejala (tidak
penting), sedangkan bila lokasinya vital, seperti pada :
- Medulla
oblongata, akan timbul kematian.
- Otak,
mengganggu fungsi otak sehingga dapat terjadi kelumpuhan.
- Rongga
pleura, mengakibatkan volume paru mengecil
b. Perdarahan
sistemik
Tergantung
dari cepat dan banyaknya perdarahan. Bila akut dan banyak maka dapat
menyebabkan kollaps sehingga semua organ tubuh akan iskhemi dan tampak pucat.
Bila kronis, sedikit-sedikit dan berulang atau terus menerus akan timbul
kekurangan zat besi sehingga mengakibatkan anemia hipokhrom dan tejadi pula
kelainan sum-sum tulang.
EFEK
:
Efek
lokal perdarahan berkaitan dengan adanya darah yang keluar dari pembulu di
dalam jaringan, dan pengaruhnya dapat berkisar dari yang ringan hingga yang
mematikan. Barangkali pengaruh lokal yang paling ringan adalah memar, yang
mungkin anya mempunyai arti kosmetik.
Perubahan
warna memar yang kebiru – biruan yang secara langsung berkaitan dengan adanya
eritrozit yang keluar dan berkumpul dengan jaringan. Eritrozit yang dikeluarkan
oleh pembulu ini dikeluarkan dengan cepat dan di fagosit oleh makrofag yang ada
sebagai bagian kesatuan dari respon peradangan. Makrofag ini memperoses
hemoglobin dengan cara yang sama seperti yang digunakan pada resiklus normal
eritrozit tua, namun dengan cara yang lebih cepat dan pusat.
Pengaruh
sistemik akibat kehilangan darah berkaitan langsung dengan volum darah yang
dikeluarkan dari pembuluh darah. Ketika sebagian besar volume darah sirkulasi
hilang, seperti pada trauma masif penderita masih dapat sangat cepat meniggal
karena perdarahan. Penderita dapat mengalami perdarahan, tanpa ada petunjuk
perdarahan eksternal sama sekali ini terjadi jika darah yang keluar dari
pembuluh terkumpul dalam rongga tubuh yang besar seperti rongga pleura atau paritoneum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar